Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa presiden Amerika Serikat saat ini,
Barrack Obama, juga memiliki seorang saudara yang hidup dengan menghuni
sebuah gubuk di Nairobi, Kenya. Dan kini sang adik tiri yang bernama
George Obama itu digunakan sebagai media untuk menyampaikan pandangan
politik untuk mengkritik sang Presiden.
Film dokumenter yang berjudul '2016: Obama's America' digarap oleh
sutradara Dinesh D'Souza berdasarkan buku karangannya berjudul 'The
Roots of Obama's Rage'.
Di film ini, Souza melacak keberadaan saudara tiri Obama yag hidup dalam kemiskinan tanpa mendapat perhatian. Seperti yang diketahui, George kini tinggal di sebuah gubuk di Nairobi, Kenya. Sementara saudaranya tinggal di tempat yang sangat nyaman dan menjadi orang paling kuat di dunia.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh situs THR, D'Souza dan George Obama bercakap-cakap sambil duduk di sebuah bangku taman. D'Souza tampak sangat penasaran mengapa saudara tiri dari orang yang memimpin negara paling berpengaruh di Planet Bumi, bisa hidup dalam kemiskinan dan tidak mendapat dukungan finansial dari Obama.
Mendapat pertanyaan seperti itu, George menjawab dengan bijak, "Saya pikir dia memiliki saudara sendiri. Saya memang bagian dari keluarganya, tapi saya sudah dewasa. Jadi saya harus membantu diri saya sendiri,"
Di film ini, Souza melacak keberadaan saudara tiri Obama yag hidup dalam kemiskinan tanpa mendapat perhatian. Seperti yang diketahui, George kini tinggal di sebuah gubuk di Nairobi, Kenya. Sementara saudaranya tinggal di tempat yang sangat nyaman dan menjadi orang paling kuat di dunia.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh situs THR, D'Souza dan George Obama bercakap-cakap sambil duduk di sebuah bangku taman. D'Souza tampak sangat penasaran mengapa saudara tiri dari orang yang memimpin negara paling berpengaruh di Planet Bumi, bisa hidup dalam kemiskinan dan tidak mendapat dukungan finansial dari Obama.
Mendapat pertanyaan seperti itu, George menjawab dengan bijak, "Saya pikir dia memiliki saudara sendiri. Saya memang bagian dari keluarganya, tapi saya sudah dewasa. Jadi saya harus membantu diri saya sendiri,"
Souza kemudian mencoba memaksa George Obama untuk berkomentar lebih
jauh, dengan menggunakan kutipan ayat-ayat yang terdapat di Al kitab,
ayat-ayat yang juga sering dikutip oleh Barrack Obama.
Ayat-ayat tersebut berbunyi, "The Americans ought to be our brother's keeper". Yang berarti bahwa setiap warga negara Amerika harus menjadi penjaga bagi para saudaranya. Sesuatu yang menjadi ironi bila melihat keadaan George Obama saat ini yang notabene keluarga dekatnya.
Namun George Obama tetap menjawab dengan bijaksana mengenai sindiran itu, "Dia (Obama-red) memiliki masalah lain yang harus diurus. Dia mengurusi masalah dunia, dengan demikian dia juga mengurus saya,"
Ayat-ayat tersebut berbunyi, "The Americans ought to be our brother's keeper". Yang berarti bahwa setiap warga negara Amerika harus menjadi penjaga bagi para saudaranya. Sesuatu yang menjadi ironi bila melihat keadaan George Obama saat ini yang notabene keluarga dekatnya.
Namun George Obama tetap menjawab dengan bijaksana mengenai sindiran itu, "Dia (Obama-red) memiliki masalah lain yang harus diurus. Dia mengurusi masalah dunia, dengan demikian dia juga mengurus saya,"
Adapun fokus film dokumenter panjang tentang Obama akan menyorot masalah
kemarahan terhadap kolonialisme yang, baik Barrack ataupun George
Obama, warisi dari ayah mereka. Film ini meneliti pertanyaan, "Jika
Obama memenangkan masa jabatan kedua, di mana Amerika akan berada di
2016?"
George Obama adalah anak termuda dari tujuh bersaudara, hasil dari
pernikahan Barrack Obama, Sr dari empat kali pernikahannya dengan wanita
berbeda. Ia lahir hanya enam bulan setelah ayahnya tewas dalam
kecelakaan mobil tahun 1982. Souza berhasil menemukan George Obama
karena bantuan dari publisher-nya.
Seperti dikutip dari THR, Souza pertama kali bertemu dengan George Obama di sebuah hotel di kota Nairobi dan setelahnya mereka menghabiskan waktu 12 jam dengan mengobrol dan menelusuri desa bernama Huruma Flats.
"George adalah pribadi pemberontak di keluarga besar Obama. Dia adalah semacam kambing hitam, " ujar D'Souza.
Sebelumnya George pernah menjadi headline setelah dikabarkan ditangkap polisi dengan tuduhan kepemilikan mariyuana. Dalam bukunya, Dreams From My Father, Presiden Obama menyebutkan adik tirinya itu sebagai anak yang ganteng dengan tatap mata yang waspada.
Seperti dikutip dari THR, Souza pertama kali bertemu dengan George Obama di sebuah hotel di kota Nairobi dan setelahnya mereka menghabiskan waktu 12 jam dengan mengobrol dan menelusuri desa bernama Huruma Flats.
"George adalah pribadi pemberontak di keluarga besar Obama. Dia adalah semacam kambing hitam, " ujar D'Souza.
Sebelumnya George pernah menjadi headline setelah dikabarkan ditangkap polisi dengan tuduhan kepemilikan mariyuana. Dalam bukunya, Dreams From My Father, Presiden Obama menyebutkan adik tirinya itu sebagai anak yang ganteng dengan tatap mata yang waspada.
No comments:
Post a Comment